Willkommen

                Berhubung tadi pas jam kuliah pak dosenku memberi surprise dengan mendatangkan mba1 bule dari Jerman maka sebagai ucapan syukur atas terbentuknya blog baruku dan sebagai ucapan selamat datang untuk teman-teman, kali ini aku ingin menyapa kalian dengan bahasa Jerman juga.

“ Willkommen freund, herzlich willkommen auf meiner Lebensgeschichte. Wir sehen uns in Deutchland “ 2

Anggaplah tulisan ini bebagai ucapan tulisan selamat datang, walaupun bukan postingan pertama. Aku ketika sedang menulis ini merasa sangat bersemangat untuk menulis, kenapa? Karena aku begitu antusias untuk mengisi blog ini, seperti yang aku katakan, ini blog baruku. Sebelumnya aku sudah mempunyai blog yang lumayan banyak menerima curahan hatiku, bukan aku berpaling darinya namun aku ingin suasana baru, dan menjadikan blog ini sebagai catatan perjalanan hidupku mulai ketika aku menuliskannya sampai nanti, karena sudah saatnya mulai melupakan masa kegalauan dan keremajaan dan mulai melirik masa ketenangan dan kedewasaan.

Pertama kali aku mengatakan kepada seseorang yang akhirnya membuat blog ini untukku adalah “aku ingin membuat blog yang dewasa”. “Dewasa”? Mungkin dia sedikit kurang mengerti kata-kataku. Mungkin karena usiaku yang mendekati kepala dua, maka kata dewasa mulai cocok denganku. Namun apapun itu, membuat blog baru adalah sesuatu yang ingin aku lakukan. Tentang hubungannya dengan kata dewasa, bukan berarti semua tulisan di blog ini akan aku isi dengan tulisan yang penuh kedewasaan, bukan, karena itu bukan aku. Namun aku akan berusaha mengisinya dengan sesuatu yang berbeda dibandingkan tulisan di blogku sebelumnya.

Sedikit sharing, tadi ketika sesi  tanya jawab bersama mba bule, salah satu temanku menanyakan perbedaan kultur antara Indonesia-Jerman yang harus kami antisipasi jika kami ingin melanjutkan belajar di Jerman. Dengan terbata-bata mba bule itu menjawab pertanyaan itu. Dan dengan sigap pak dosenku segera menjelaskan kembali jawaban mba bule kepada kami. Satu hal yang sangat penting harus kami persiapkan adalah kedisiplinan. Kata pak dosenku,

 “Alam mendidik mereka untuk disiplin, dan mereka pun melakukannya“

Menurut penjelasan pak dosenku, ketika musim dingin, maka disitulah alam mendidik mereka. Mereka harus tepat waktu jika akan berpergian atau melakukan sesuatu di luar, menyesuaikan suhu yang dengan seketika bisa berubah. Mungkin kedewasaan juga seperti itu. Alam akan mendidikku untuk menjadi dewasa, perlahan namun itu pasti akan terjadi dan aku akan melakukannya.

Saat di kelas bersama mba bule, teman-temanku terlihat begitu antusias, mungkin  beberapa dari mereka berkeinginan melanjutkan belajar ke negara itu. Sedangkan aku, sampai saat ini belum terpikir apakah aku benar-benar ingin melanjutkan belajar di luar negeri atau tidak. Walaupun sedikit, pasti keinginan itu ada. Sedangkan negara yang aku pilih, bisa jadi Jerman bisa juga negara lain. Dan ketika aku ingin memutuskan untuk melanjutkan belajar di Jerman, maka aku harap bisa berjumpa dengan mimpiku di sana.

Catatan kaki :

1 “mba” panggilan sapaan teman-temanku ke bule itu

2  Dalam bahasa Inggris berarti  “ Welcome friend, Welcome to my life story.. See you in Germany “ atau dalam bahasa Indonesia “ Selamat datang teman, selamat datang diperjalanan hidupku. Sampai berjumpa di Jerman “.

Advertisement

4 thoughts on “Willkommen

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: