“ Selamat pagi Pagi, semoga selalu cerah dan hangat sepanjang hari. Aku menyukaimu, bagiku kau adalah kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dari kemarin. Dan ketika kita membuka mata untuk melihat pagi, saat itu juga saatnya kita bersyukur karena telah diberikan satu kesempatan untuk melihat indahnya dunia. “
Sudah beberapa minggu aku kembali disini. Rutinitas yang samapun mulai kembali. Kampus menjadi tempat yang paling sering aku berada. Bersama 29 teman seperjuanganku. Pagi, setiap kau datang, saat itulah kami mulai beraktivitas. Satu persatu bangku kosong di Lab.Komputer yang sudah kami anggap menjadi rumah pun mulai terisi. Namun tak jarang beberapa teman yang sedikit terlambat datang ke kampus. Itu hal yang wajar bukan? Banyak hal yang membuat perjalanan mereka terganggu, entah macet, bangun kesiangan, atau alasan klasik lainnya. Tak masalah bagi dosenku, mereka tetap bisa masuk dan belajar bersama. Itulah yang terjadi di pagiku, Pagi.
Pagi, sebelum memulai pelajaran kami lebih dulu mengisi perut. Hal yang sangat harus kami lakukan sebagai energi menjalani hari ini. Kau tau, bahkan beberapa temanku sering sarapan di Lab. Walaupun jelas-jelas tertempel di tembok larangan makan di Lab, namun kami masih sering melakukannya. Menurut kami itu hal yang menyenangkan, makan bersama, sangat hangat dan berkesan. Walaupun bahaya terguran dosen selalu mengintai. Namun sampai sekarang semuanya masih aman, kami masih melakukan kebiasaan ekstrim kami itu. Semoga saja sampai kami lulus nanti kami masih bisa sarapan bersama di Lab, bersamamu.
Jam 7.30, saat itulah seluruh isi Lab kami menyebut namamu. “SELAMAT PAGI”, satu sapaan dari dosenku membuat kami serentak mengikutinya. Namamu disebut sekali lagi. Apa saat itu kau mendengarnya? Kau tentu senang karena namamu dijadikan ucapan pembuka yang ramah. Kami juga senang. Namun sesekali kami berharap namamu tidak segera disebut. Bukan karena kami tidak menyukaimu, bukan. Namun dengan tidak disebutnya namamu berarti dosen tidak bisa hadir, jam kosong dan kami bebas. Jangan kaget. Ini hal biasa bagi kami para mahasiswa.
Kami menghabiskan seluruh waktu bersamamu di Lab. Kau ingin tahu apa yang kami lakukan? Kami duduk mendengarkan penjelasan dosen, entah penjelasan materi ataupun tugas. Dosen pasti akan memberikan tugas kepada kami. Maka, setelah penjelasan selesai, kami pun segera mengerjakan tugas tersebut. Bicara tentang tugas. Tugas adalah makanan sehari-hari kami. Tugas besar maupun kecil, tugas hari ini ataupun tugas untuk satu minggu atau satu bulan lagi. Itulah tugas. Kami biasa hidup bersamanya. Seperti kami bersamamu. Tugas, aku, dan kamu memang sering bersama. Itulah yang membuat hidupku harus selalu bersemangat dan bekerja keras.
Pagi, waktu sungguh tak terasa ketika bersamamu. Tibalah saatnya untuk berpisah. Ketika dosenku membuka pintu dan tak lagi menyebut namamu, maka saat itulah perjumpaan kita berakhir. Tapi tenang, esok kita akan bertemu lagi bukan? Aku tahu Tuhan akan selalu memberikanmu kepada kami, demi kesempatan baru yang lebih indah. Aku selalu menunggu bisa bertemu denganmu lagi. Aku bersama teman-teman selalu menunggumu.
Sampai jumpa lagi Pagi. Dan selamat datang teman baru. Selamat datang Siang ^^
Teruntuk MI 2010
Pagi selalu indah bersama kalian
We are MI, We are FAMILY, forever ^^
Oktober 2012, LAB 303, Politeknik Manufaktur Astra
cie” yang sarapan bareng..
kira” siapa yah yang sarapan bareng ituu??? 😀
kamu sama Mungil sama Imems yg sarapan bareng.. 🙂
bagus ga tulisanku?
ok 🙂
–”
#komen buat komen2 di atas
hehe.. mau sarapan bareng?
ayoo sarapan rame-rame.. 😀
beliin yah? 😀
iyaaa, mau?