Ada satu orang yang paling mengerti diriku, dia tahu apa yang aku sukai dan apa yang tidak aku sukai. Dia juga tahu apa saja harapan dan cita-citaku. Dia mengenalku melebihi orang lain. Walaupun terkadang dia membuatku bingung atas suatu keputusan tertentu namun dia tetap setia bersamaku. Dia mengenalku dengan sangat baik, tahu kebiasaan yang aku lakukan, tahu semua hal tentangku. Dia tahu apa yang menjadi kelebihan dan kekuranganku. Sebatas yang aku tahu, sebatas itulah yang dia tahu. Kamu, kamu juga seperti aku, mempunyai orang yang mengenal kamu dengan baik. Seperti dia yang mengenalku. Orang itu mengerti semua hal tentang dirimu melebihi siapapun. Sebesar yang kamu ketahui tentang dirimu, sebesar itu pula orang itu mengetahuinya.
Kita, berarti aku dan kamu. Berbeda dengan aku dan kamu yang memiliki seseorang yang mengenalku dan kamu dengan baik, kita tidak memilikinya. Tidak bisa satu orang mengenal kita dengan baik. Namun, dibutuhkan dua orang yang bisa, yaitu aku dan kamu. Aku mengenal kamu, begitupun kamu mengenal aku. Walaupun aku tak sepandai orang itu dalam mengerti dirimu dan kamu tak bisa sedetail dia mengetahui tentang diriku, namun dengan mencoba saling mengerti antara aku dan kamu maka kitalah dua orang yang akhirnya bisa mengenal kita dengan baik.
Saat ini aku sedang menunggu persetujuan dari kamu untuk menjadi satu dari dua orang tersebut. Apa kamu mau? Mengangguklah jika kamu mau dan railhlah tanganku. Setelah tangan kita saling bergandengan maka saat itulah pengertian baru mulai tumbuh, pengertian tentang kita.
Pengertian itu dibutuhkan dalam setiap situasi, dimana saja, kapan saja dan bersama siapapun. Dan pengertian itu bukan berasal dari satu orang, melainkan berasal dari semuanya. Sikap saling mengerti akan memberikan kebahagian dalam kebersamaan.
Special room “303”
11/7/2012 10.46 PM waktu Komputer Lab
Ihirr… Ahahahaiii… 😀