Aku menyebutnya “MALAM INI”

Selamat malam. Malam ini mungkin akan jadi malam yang penuh dengan ketidakjelasanku. Banyak alasan yang membuat malam ini tidak jelas. Bukan berarti malam ini penuh dengan kesedihan. Bukan. Mengapa harus sedih, malam ini aku bertemu dengan temanku dan setidaknya bersama dia aku berhasil mengisi beberapa jam di malam ini dengan canda, tawa, dan cerita yang menarik tentunya. Aku sangat berterima kasih, malam ini dia ada untukku. Memang teman yang baik. Aku pun tak menyesal mendapatkan nomor 281 darinya. Bagiku disini, dia salah satu orang yang aku merasa nyaman didekatnya.

Aku kembali ke kosan untuk mengambil baju yang akan aku antarkan ke tukang laundry. Kemudian aku kembali lagi ke kosan untuk mengantarkan martabak manis. Setelah itu aku pergi ke kosan temanku yang letaknya hanya dua rumah di sebelah kosanku. Disana, aku banyak mendengar cerita darinya. Sampai saat ini, dia tak pernah gagal membuatku tertawa ketika bersamanya. Kami memang sering bersama. Dia adalah satu-satunya teman yang sering bersamaku ketika perjalanan pulang ataupun berangkat Jakarta-Pati.

Kurang lebih satu setengah jam aku bersamanya. Aku, dia, dan satu temanku lainnya mengobrolkan banyak hal. Sangat seru dan menarik. Namun, akhirnya obrolan kami terhenti ketika aku berpamitan pulang ke kosan tepat pukul 9.30 pm. Dan ketika aku membuka kosan. Hitung bersama-sama, SATU DUA TIGA, TARAAAA… Tidak beberapa lama setelah aku duduk, aku pun memutuskan untuk membawa laptop dan perlengkapan lainnya ( baca: modem, flashdisk, dll ) naik ke ranjangku. Kali ini aku sangat bersyukur mempunyai ranjang di atas. Ranjangku adalah tempat favoritku di sini, dan bersama perlengkapan-perlengkapan itulah, aku akan mulai mengisi sisa malamku sampai batre laptopku habis atau sampai aku terjatuh dalam pelukan gulingku.

Pertama yang aku lakukan, membuka My Computer – MejaDuniaku – My Movie. Kemudian aku membaca koleksi film Korea yang ada di sana. Aku mulai mencari film yang direkomendasikan temanku, judulnya Nice Guy. Tik tok tik tok.. Beberapa detik mencari, aku tak juga menemukan film itu. Ini berarti acara menonton malam ini kemungkinan dibatalkan. Kedua, colokin modem kemudian menuliskan url “facebok.com” sambil tetap berada di My Movie dan membuka film Time Slip Dr Jin episode 1 di VLC lengkap dengan subtitle bahasa Indonesianya. Namun kedua hal diatas sama sekali tidak menyita perhatianku. Halaman home facebook, dan layar VLC yang sedang menampilkan film sama sekali tidak aku lihat. Sedangkan pandanganku sepenuhnya mengarah ke satu halaman dokumen Microsoft Word yang siap untuk menerima ceritaku malam ini. Sesekali aku juga melihat ke Handphoneku dan membalas pesan singkat dari seseorang. Namun tetap saja halaman Mc Word yang sudah terisi beberapa baris kalimatlah yang paling menyita perhatianku.

Aku membuka facebook, menjawab satu chat dari temanku, menuliskan ucapan selamat ulang tahun di wall temanku, melihat ke VLC yang masih memutar film yang sudah berjalan hampir setengahnya kemudian kembali menatap ke halaman Mc Word. Memang, kalau sudah menulis beginilah aku. Tidak bisa berhenti. Malam ini, aku tidak peduli seberapa hancurnya tulisanku. Yah, karena beberapa saat sempat vakum menulis maka aku sadar sesadar-sadarnya bahwa tulisanku masih belum bagus. Hehe.. Malam ini juga, muncul beberapa tema tulisan seperti “Memberi, tak harus menerima”, “Cuek itu ada bagusnya”, “Persimpangan”, “Semua tentang harga (Menghargai dan Dihargai)”. Namun tak satupun dari tema itu yang aku tulis.

                “ Walaupun sama saja tetap menjadi patung, setidaknya aku menjadi patung di tempatku dan atas keinginanku. Bukan di tempat orang lain dan karena keadaan “

26/1/2013

tempat terindah di kosan

10.13 PM (Waktu Tana)

Advertisement

14 thoughts on “Aku menyebutnya “MALAM INI”

  1. seru yah, sampe dipost di blog..

    oia, ada yg bohong yah berarti:

    “Tidak beberapa lama setelah aku duduk, aku pun memutuskan untuk membawa laptop dan perlengkapan lainnya ( baca: modem, flashdisk, dll ) naik ke ranjangku. Kali ini aku sangat bersyukur mempunyai ranjang di atas. Ranjangku adalah tempat favoritku di sini, dan bersama perlengkapan-perlengkapan itulah, aku akan mulai mengisi sisa malamku sampai batre laptopku habis atau sampai aku terjatuh dalam pelukan gulingku”

    kenapa tana dibawa naik?
    g ngomong lagi?
    ckckck..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: