Demokrasi, kebebasan, sepertinya hal itu sering banget kita dengar. Baiklah, kali ini mari kita membahas sesuatu yang sedikit bener. Demokrasi. Sebenernya apa sih? Menurutku, gampangnya demokrasi itu kebebasan mengeluarkan pendapat. Nah, ga ada yang salah sama demokrasi, cuma ada sedikit yang perlu dijelaskan dan digarisbawahi pada kata kebebasan. Kebebasan, berasal dari kata bebas, yang artinya tak ada batasan. Namun menurutku demokrasi itu kebebasan yang bukan bebas-sebebas bebasnya tapi kebebasan yang masih ada batasannya. Misalnya batasan norma ataupun nilai yang ada di masayarakat. Kebetulan abis baca artikel di salah satu website yang lumayan terkenal lah. Di website itu juga ngasih kebebasan buat pembaca biar bisa posting komentar. Sebelum kolom komentar itu si empunya website udah nulis biar ngasih komentar yang baik, yang ga ada unsur menghina atau apapun. Tapi pas aku baca tuh komentarnya ternyata isinya ga jauh-jauh dari unsur menghina. Menurut saya, siapapun yang ada di berita itu entah kita tau mereka terkenal dengan kebaikan atau kekurang baikan ga ada alasan buat kita mengejudge mereka. Kalaupun memang pengen banget komentar coba dong speak by data. Jadi ucapannya bisa dibuktiin. Misalnya nih, ada maling sandal. Nah karena si Badu pake sendal yang sama kaya sendal yang dicuri, belum tentu juga kan Badu itu yang nyuri? Jadi kalau emang mau bilang Badu yang nyuri, cari dulu buktinya.
Sebenernya banyak hal yang bisa memicu orang untuk berkomentar kurang baik salah satunya adalah rasa kecewa terhadap objeknya. Karena aku abis baca artikel, kemungkinan besar orang-orang yang komentar kurang baik tentang artikel tersebut ngerasain kecewa pada orang yang diceritakan di artikel. Wajar sih. Tapi sebelum rasa kecewa itu menimbulkan perilaku yang kurang baik dan bisa menyakiti orang lain mendingan dipikir-pikir dulu sebelum berkomentar. Apapun itu yang menyebabkan kita ga suka pada orang lain kita tidak seharusnya menjelek-jelekkan dia. Kita harus tetap saling menghormati. Apalagi di media publik kan ga bagus kalo isinya hinaan-hinaan seperti itu.
Kalau dulu butuh perjuangan ekstra untuk membudayakan masayarakat Indonesia agar terbiasa dengan demokrasi dan aspirasi. Maka setelah semua itu berhasil dibudayakan sepertinya tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membudayakan demokrasi yang sesuai dengan norma dan nilai di masyarakat. Harus membangun generasi muda penerus bangsa yang mempunyai sikap seperti itu. Demokrasi seperti itulah yang kita butuhkan, bukan sekedar ngomong tanpa dasar. Tidak akan mudah memang membentuk mental satu bangsa seperti itu, namun semua itu bisa kita mulai dari diri sendiri. Kemudian menularkannya ke orang sekitar dan terus berlanjut sampai seluruh bangsa. Sekali lagi semuanya tergantung dari kita sendiri. Kalau susah mengajak orang lain yang terpenting kita bisa memastikan diri kita tidak berperilaku seperti itu. Mari jangan saling menyalahkan ataupun menjelekkan. Mari bersama-sama untuk kehidupan lebih baik.
Nice artikel, okelah kalo begitu 😀