Super Girls

Sore tadi seandainya punya spidol merah pasti udah aku tulis di jidatku dan jidat temanku huruf S gede sebagai bukti kesuperan kami. Untung saja aku tidak punya spidol merah itu, coba kalau punya pasti kami orang-orang tahu kalau kami benar-benar super, super gila >_<

Bukan super gila juga bukan super girlies yang suka nyanyi-nyayi sambil nari itu, tapi aku dan temanku adalah super girls. Kenapa super girls? karena kami berdua telah berhasil mengganti bola lampu di kamar dengan tangan kami sendiri. Sore itu, ketika sampai di kosan kami melihat bahwa kamar kami sedang di serang kegelapan karena satu-satunya sumber cahaya di kamar kami mati tanpa sebab (baca: bola lampu). Kami pun berinisiatif untuk mengganti bola lampu dengan kekuatan kami sendiri tanpa harus lapor ke ibu kos, biar lebih cepat karena rumah ibu kos jauh dari kosan.

Pertama-tama kami memutuskan untuk melakukan simulasi pencopotan bola lampu yang rusak. Untuk bisa meraih bola lampu yang bertengger di langit-langit kamar, kami harus mempunyai sesuatu yang bisa dinaiki. Antara dua pilihan, menggeser lemari atau ranjang. Akhirnya setelag mempertimbangkannya, kami memilih menggeser ranjang dengan alasan, kalau lemari ribet mindahin pernak pernik yang udah ditata di atasnya. Aku dan temanku pun bekerja sama untuk menggeser ranjang tidur  ke tengah kamar  agar posisinya pas di bawah lampu. Geser, geser, geser, dengan kekuatan ekstra dari temanku akhirnya ranjang kami berhasil digeser walaupun hanya sedikit bagian ranjang yang bergeser ke tengah namun cukuplah untuk dinaiki. Sekarang giliranku untuk beraksi mengambil bola lampu yang rusak itu. Aku berpegang erat pada ranjang dengan satu tangan, tanganku yang satu lagi memutar-mutar bola lampu sampai berhasil dilepas. Deg-degan sekali karena aku takut kesetrum. Hihi.. Maklum, ini pertama kalinya bagiku untuk melepaskan lampu dari tempatnya. Dengan tenaga penuh, akhirnya aku pun berhasil.

Setelah simulasi sukses, kami pun berangkat untuk mencari bola lampu baru. Beberapa kali masuk ke toko akhirnya kami menemukan bola lampu yang pas di hati kami. Bola lampu bernama ph**ip dengan daya sinar 18 watt. Terang banget pasti. Sesampainya di kosan, aku kembali melakukan tugasku untuk memasang bola lampu baru di tempatnya bertengger, nempel di langit-langit kamar. Seperti tadi, satu tanganku memegang erat ranjang dan satu lagi tanganku memutar-mutar bola lampu agar bisa nempel di tempatnya. Oh ya, sebelumnya aku ambil kaosku dan melapisi tanganku dengan kaos untuk memegang bola lampu. Jadi pas mutar-mutar bola lampu itu aku sambil pegang kaos baru pegang bola lampu. Itu aku lakukan buat jaga-jaga biar ga kesetrum. Sedikit ingat pelajaran IPA, tentang isolator dan konduktor. Detik detik menegangkan akhirnya terlewati. Yey, aku berhasil melakukan tugasku dengan baik. Sekarang tugas temanku untuk menggeser kembali ranjang kami. Geser, geser, geser, dan kembalilah ranjang kami ke posisi semula.

Terakhir, temanku pun memencet tombol untuk menyalakan lampu dan satu, dua, tiga, TARAAAA.. Kamar kami pun kembali dipenuhi dengan cahaya terang. Aku dan temanku langsung bertepuk tangan ria, menyelamati keberhasilan kami. God Job Girls !

huuh
Super Girls dan bola lampu
Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: