Mandiri bukan Sendiri #1

Sejak dulu aku tidak pernah sendiri. Aku selalu ditemani orang-orang yang menyayangiku. Mereka bapak, ibuk, adek, kakek, nenek, tetanggaku, juga teman-temanku yang selalu membuatku merasa senang. Walaupun terkadang ada sedikit salah paham namun aku tetap merasa ramai. Hidupku menyenangkan bersama mereka.

Kalau kata Avatar “Semua berubah ketika negara api menyerang”, kataku “semua berubah ketika aku memutuskan untuk merantau(ceileeeh)”. Aku mengikuti nasehat orang tuaku untuk melanjutkan SMP di kota, SMP yang bagus begitu kata mereka. Aku pun sekolah disana. Saat itulah aku mulai mengenal kata “sendiri”. Aku menjadi satu-satunya orang dari SD ku yang melanjutkan sekolah di SMP itu. Rumahku jauh dan aku harus berangkat sendiri naik angkot dua kali. Berat memang ketika pertama kali menjalaninya. Ketika melihat teman-temanku bergerombol dari SD yang sama, maka saat itulah aku sendiri. Namun, tak lama setelah itu, aku mendapatkan teman baru. Mereka teman yang baik, Alloh mengirimkan mereka untukku. Sejak saat itu hariku kembali ramai, bercanda, tertawa bersama mereka. Aku pun tak sendiri lagi. Bahkan aku sampai sekarang aku masih mempunyai mereka FNF yang menjadi sahabatku dan kami bersembilan masih saling bersama. Inilah mereka saat buka puasa kemarin, walapun tidak lengkap tapi aku senang bisa berkumpul lagi dengan mereka. Miss them so much 🙂

berlanjut ~

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: