Beberapa detik, aku merasa terhisap ke dalam sebuah ruangan. Cepat dan gelap, hanya itu yang aku rasakan. Seperti ditarik ke mesin penyedot debu, itu hal terakhir yang bisa aku rasakan. Setelah itu hanya gelap.
Pipiku terasa dingin, aku pun perlahan membuka mataku. Aku usap pipiku dan kurasakan dinginnya air yang menetes dari ujung daun yang tepat berada di atasku. Aku terbangun. Aku tak tahu, sama sekali tak tahu dimana aku berada. Hanya lautan pepohonan hijau yang aku lihat. Aku mulai mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Namun aku tak pernah menemukan ingatan yang menceritakan aku bisa sampai di sini.
Aku bangun dari tempatku terdampar, kemudian berjalan melihat sekitar. Aku ingin memastikan dimana aku berada dan mencari seseorang yang mungkin ada di tempat ini. Aku berjalan, satu langkah ke depan, aku melihat tiga kucing manis. Satu kucing betina dan dua kucing jantan. Kucing itu, sepertinya aku pernah melihatnya. Mereka tampak seperti kucingku yang dulu. Kucing betina dengan corak bulu berwarna coklat dan putih seperti kucing kesayanganku yang selalu aku puji kecantikannya, Ciwit. Ya, dia seperti Ciwit.
“Ciwit”, aku memanggilnya. Dan apa yang terjadi, dia kemudian menoleh ke arahku. Seperti dia mendengar aku memanggilnya. “Meong”, dia mengeluarkan suara. Beberapa saat kemudian dia berbalik, berjalan ke arahku diikuti Valen dan Bitis yang berada tak jauh di belakangnya. Mereka tepat di depanku, mengelus-eluskan kepalanya di kakiku, persis seperti yang dulu mereka lakukan saat masih bersamaku. Aku memegang mereka satu persatu, mengelus-elus kepala mereka. Mereka terlihat nyaman dan berguling-guling di depanku. “Ah, aku sangat merindukan saat-saat seperti ini”, batinku.
“Meong”, Ciwit kembali bersuara, diikuti Valen dan Bitis yang bangun dari guling-gulingnya. Mereka bertiga kompak berdiri, kemudian berjalan ke depan. Aku tetap berdiri di tempatku berada. Ciwit menoleh ke arahku. Sepertinya dia memintaku untuk mengikutinya. Tanpa pikir panjang, aku pun berjalan mengikutinya dari belakang. Mungkin saja mereka mengantarkanku ke suatu tempat yang bisa menjelaskan kenapa aku ada disini.
Bersambuung ~~
gambar diambil dari sini
imut bgt nama kucingnya Ciwit 🙂
haha iya mba..
imut banget kya yg punya.. 🙂
iya shhehhee
ih, jadi malu aku..
mba, aku bsk mau k pulau seribu.. siapin apa aja yah kalo mau jalan jalan.. hihihi
ok hihi
si meong lapar kali…
iya, kasih makan dong bang 😀
saya aja belum makan 3 hari nih, haha..
makan lah bang..
ntar pingsan gawaat.. >_<
kalau pingsan, kan ada kamu..
😀