“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)
Di setiap kesulitan hidup yang kita alami, pasti Alloh memberikan kemudahan. Kuncinya yaitu bersabar, berusaha, dan senantiasa berdoa kepada Alloh. Setiap manusia, dalam pertumbuhan kedewasaannya akan mengalami masalah yang semakin lama semakin berat. Namun akan ada saat dimana Alloh memberikan kemudahan dari cara yang benar-benar tidak terduga. Itulah pertolongan Alloh yang selalu datang kepada hambaNya yang bersabar.
Awal mula pindah rumah, aku menghadapi masalah yang menurutku cukup membuat aku dan suami pusing, yaitu masalah supply air di rumah. Masalah yang aku hadapi adalah, rumah kami belum pasang air PAM dan masih menggunakan air sumur/air tanah. Air tanah itu pun masih bermasalah, diantaranya air kurang jernih dan bau. Bayangkan saja, seberapa seringnya kita menggunakan air di rumah. Dan jika air di rumah tidak begitu bagus tentunya akan menyebabkan kegiatan rumah terganggu misalnya untuk masak, mencuci piring, dan mencuci baju. Dengan kondisi air tanah yang begitu tidak bagus, maka aku dan suamiku memutuskan untuk memasang air PAM dan untuk sementara waktu kami hanya menggunakan air tanah untuk mandi. Sedangkan untuk masak dan mencuci piring kami menggunakan air isi ulang. Aku juga harus menahan keinginan untuk membeli mesin cuci karena air tanah kami tidak memungkinkan untuk mencuci. Jadi sementara kami masih laundry. Efeknya, beberapa teman kantor sering mengkomentari seragamku yang dibilang kotor. “Intan setelah menikah kok seragamnya kotor gitu, gimana seragam suaminya?”, kalimat itu terasa jleb di hati. Aku Cuma bisa bersabar mendengar setiap perkataan negative yang berhubungan dengan kondisiku sekarang, kondisi sudah menikah.
Bukan kami hanya tinggal diam, tapi kaami pun sudah mengurus pendaftaran pemasangan PAM sejak bulan pertama pindah ke rumah itu, namun ujian datang lagi kepada kami. Ada masalah antara pihak pemasangan air PAM dengan pemilik lama rumah kami, sehingga pemasangan air PAM tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Akhirnya dengan bantuan ibu mertua, kami berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut dan kembali menghubungi pihak PAM untuk mengurusi pemasangan air. Untuk sementara waktu, aku dan suami masih dengan kondisi lama yaitu menggunakan air hanya untuk mandi.
Kondisi air yang seperti itu membuatku mempunyai rutinitas baru di kantor. Setiap pagi sampai kantor aku akan segera ke toilet, kemudian gosok gigi. Setiap hari setiap bertemu orang baru , mereka akan menanyakan apa yang aku lakukan. Saking seringnya kulakukan sampai-sampai orang-orang sudah hafal dengan kebiasaan baruku setelah menikah. Tak apa, aku masih sabar menghadapi kondisi seperti ini, dalam bayanganku semua akan selesai setelah air PAM dipasang. Jadi hanya perlu bersabar sebentar saja. Begitu juga yang selalu suamiku katakan kepadaku.
Tidak terasa sudah 1,5 bulan sejak kami mendaftarkan pemasangan air PAM, akhirnya air PAM berhasil dipasang di rumah. Dan aku berharap penuh dengan air PAM itu. Aku sudah membayangkan bisa melakukan kegiatan dapur dengan nyaman, bisa mandi shampoan dengan nyaman karena selama ini aku tidak pernah mengalirkan air langsung saat mandi, jadi air kami tampung dulu baru kami pakai untuk mandi agar air tidak kotor dan baunya tidak tercium. Aku juga sudah mengajak suami untuk membeli mesin cuci. Banyak hal yang aku bayangkan akan berjalan semakin baik dengan kondisi air yang baik juga. Aku senang pada saat itu.
Namun, semuanya kembali tidak berjalan sesuai yang aku harapkan. Aliran air PAM kecil dan hanya mengalir di malam hari. Sedih. Aku frustasi, aku tak punya rencana cadangan lagi untuk menyelesaikan masalah ini. Aku sempat marah dan kecewa dengan kondisi air ini. Tapi berulang kali, suami selalu mengingatkan untuk bersabar. Aku berusaha bersabar, tapi nampaknya hal ini akan menjadi masalah berulang jika tidak segera dicarikan solusinya. Kami mencoba mencari filter air, suamiku membeli filter air di tokopedia. Sepulang kerja dia begitu semangat memasang filter tsb. Namun tetap saja filter airnya gagal. Kami pun masih bersabar dan berusaha mencari cara lain menyelesaikan masalah air.
Sabtu, seperti biasa, hari libur aku dan suami menghabiskan waktu di rumah. Tetiba suami menunjukkan chatting-an dia dengan seorang bapak-bapak sales water filter. Lalu dia bilang “Pasang filter air yuk, kalo mau besok bapaknya datang ke rumah buat check kondisi air”. Sempet shock melihat suami yang tetiba heboh dengan water filter padahal selama ini selama aku mengeluh tentang air, suami hanya bilang sabar sabar dan sabar. Tapi ternyata tanpa kita sangka tiba-tiba dia menemukan solusi water filter yang masih terdengar aneh bagiku. Kami pun mulai membaca sana sini mencari informasi tentang water filter, cara kerjanya, vendornya. Kami juga mulai membandingkan antara vendor satu dengan yang lain sebelum menentukan untuk memasang water filter.
Setelah kami baca-baca ternyata banyak juga orang yang sudah menerapkan water filter di rumah, jadi pemasangan water filter bukanlah istimewa. Namun bagi kami yang sangat awam dengan hal-hal demikian, menemukan solusi water filter bagaikan menemukan celah cahaya di tengah kegelapan. Hehe. Suamiku akhirnya menghubungi bapak sales dan keesokan harinya bapak sales datang ke rumah kami untuk mengecek kondisi air kami. Untuk hasil check lab nya bisa diberikan kepada kami hari senin.
Saat itu suami belum menanyakan berapa biayanya. Tak pikir biayanya masih normal lah ya. Namun ternyata biayanya lumayan besar, lumayan menghabiskan tabungan kami. Lalu setelah berpikir akhirnya kami memutuskan untuk tetap memasang water filter di rumah. Ya dengan kondisi kami harus berhemat dibanding biasanya dan merelakan uang tabungan kami. Tapi itu sepadan dengan hasil yang kami dapatkan.
Jadi prinsip kerjanya, water filter adalah alat berbentuk tabung yang dilengkapi dengan teknologi penyaring untuk menyaring air tanah/ air sumur, menghilangkan bau, menghilangkan kadar besi, menghilangkan pasir. Setelah pemasangan, kami tetap menggunakan air tanah, tapi air tanah yang kami gunakan sudah benar-benar di-filter sehingga kualitasnya lebih bagus. Air kami sudah jernih, kadar besinya hilang, dan sudah tidak bau. Aku dan suami pun sudah bisa mulai mencuci baju/piring menggunakan air itu. Dan aku sudah tidak teriak teriak kehabisan air saat mandi karena air bisa mengalir kapan saja. Juga aku sudah menghilangkan kebiasaan gosok gigiku di kantor. Haha.
Intinya dari cerita ini adalah di setiap ujian dalam hidup, Alloh juga menyiapkan kemudahan bagi kita untuk menjalaninya. Kemudahan datang dari hal-hal yang tidak kita sangka dan dengan cara yang menakjubkan. Seperti tiba-tiba Alloh menuntun kami untuk menemukan water filter, hal yang tidak terpikirkan oleh kami sebelumya.
Berarti udah ga pake air PAM lagi zuu?
Dipakai sedikit” Zuu kalo lagi pengen. Udah terlanjur pasang soalnya hehehehe.. Tp ya gtu engga jelas kapan keluar airnya
Hihihihi.. sekarang rajin masak, nyuci, dll dong?
wkwk
alhamdulillah kak 😀