Sudahkah Kita Bersyukur?

Sudahkah kita bersyukur atas hal-hal kecil yang terjadi dalam kehidupan kita? Mungkin jika mendadak kita mendapatkan sesuatu yang besar, barulah kita bersyukur. Sedangkan terkadang kita melupakan hal-hal kecil yang sebenarnya itupun rejeki yang diberikan, hanya saja terkadang kita menganggapnya biasa. Nah, mungkin saja Allah memberikan musibah sebagai pengingat untuk kita akan hal-hal kecil yang harusnya juga kita syukuri dengan sungguh-sungguh.

Seperti, sebagian dari kita yang diumur masih muda, sudah diberikan rejeki cukup untuk bisa berkurban setiap tahunnya. Dibandingkan dengan sebagian yang lain yang masih belum diberikan rejeki berupa pekerjaan tetap. Juga yang sudah diberikan kesempatan besar oleh Allah untuk datang ke rumah Allah, karena tidak semua orang akan mendapatkan kesempatan yang sama. Maka hal itu merupakan suatu hal yang besar bagi sebagian orang, namun bisa juga sebagai hal yang biasa saja bagi orang-orang yang bisa dengan mudah untuk berkurban dan pergi mengujungi rumah Allah. Namun, jika kita selalu bersyukur maka betapa hal kecil itu terasa besar nikmatnya bagi hidup kita.  Dan Allah tentunya akan menambah nikmatnya kepada hamba Nya yang bersyukur.

Lagi dan lagi aku dan suami mendapatkan suatu rejeki yang mungkin menurut sebagian orang sangat sepele namun begitu berarti bagi kami. Seperti biasa, cerita ini akan tidak jauh jauh dari cerita tentang rumah dan banjir. Sore itu langit mendung, hujan pun turun dengan sangat deras. Aku dan suami seperti biasa menunggu hujan reda. Jam 7 malam hujan perlahan mulai reda menyisakan gerimis tipis yang tak begitu membuat basah. Aku dan suami pulang ke rumah.

Di perjalanan pulang, seperti biasa jalan raya Jakarta – Bekasi penuh dengan kendaraan, jalanan yang padat, macet disepanjang jalan menuju rumah. Sudah hal lumrah melihat jalanan penuh sesak oleh kendaraan, dan lama-lama membuatku dan suami sudah bisa menerima kemacetan ini dengan tulus ikhlas, sambil bercerita dan bercanda-canda agar tidak terlalu sepaneng di jalan. Haha.

Disepanjang jalan kami membicarakan kejadian-kejadian di kantor. Mungkin aku sih yang lebih banyak bercerita kepada suami tentang kejadian seharian ini. Bagiku bercerita kepada suami sudah menjadi hobby. Dan bagusnya, suamiku pun mulai mempunyai hobby mendengarkan ceritaku, sesekali menanggapi.

Sampai di Harapan Indah (HI), kami harus masih melanjutkan perjalanan ke arah perumahan kami. Di jalan HI – Pondok Ungu, kami jumpai banyak genangan air. Bahkan beberapa jalan terbanjiri oleh air sekitar 5-10 cm. Melihat kondisi jalanan yang seperti itu, dalam pikiranku “Kemungkinan rumah kita banjir nih”.  Tapi aku tidak mau berkata seperti itu, aku hanya tidak ingin memberikan sugesti negative kepada suami. Lalu akupun berkata,

“Nanti langsung ke rumah aja ya. Kalau banjir, nanti aku beresin seperlunya dulu baru beli makan kita. Kalau engga banjir Alhamdulillah, berarti ada keajaiban dari Allah”.

Dalam hatiku sepertinya kemungkinan kecil kalau rumah kita tidak banjir, namun apasih yang engga kalau Allah sudah berkehendak? Dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Aku hanya berdoa semoga tidak banjir. Dan kalaupun banjir pasti Allah juga memberikan kekuatan untuk bersih-bersih rumah. Haha

Semakin mendekati rumah, semakin banyak jalanan yang banjir. Sampai di depan rumah, masih gelap karena lampu belum menyala. Lalu suami mengarahkan lampu motor ke halaman teras rumah. Dan ternyata “Lho ga banjir e”, kataku sambil terseyum. Suami pun berkata “Coba buka dulu pintunya, di dalam banjir ga”. Aku langsung berjalan menuju pintu, membuka pintu lalu melihat ke dalam rumah. Aku pun berkata “Alhamdulillah, ruang tamu, kamar, kamar belakang, dapur engga banjir. Kok bisa ya? Ga nyangka banget asli deh”. Cuma ada sedikit air masuk di ruang tamu dan dapur tapi itu pun tidak masalah. Suami yang masih di luar rumah pun masuk ke dalam dan dia dengan bijaknya berkata,

“Alhamdulillah, ini namanya rejeki. Rejeki itu bisa bermacam-macam bentuknya, dan semuanya harus disyukuri. Mungkin bagi sebagian orang ini hal sepele, namun bagi kita ini rejeki.”

Kami bahagia malam itu mendapatkan kejutan dan keajaiban dari Allah. Entah bagaimana caranya aku pun tidak mengerti yang jelas ini sungguh keajaiban.

Begitulah cerita ku dan suami hari ini. Dan kami berdua sedang berusaha untuk selalu menggantungkan semuanya kepada Allah dalam hal kecil maupun besar. Yang berarti menerima semua kondisi yang Allah berikan dan tidak mengeluh atas hal-hal yang mungkin tidak sesuai dengan harapan. Dengan begitu dalam menjalani kehidupan ini akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.

Advertisement

2 thoughts on “Sudahkah Kita Bersyukur?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: