About

“Meja duniaku”, pertama kali dapet kata itu entah dari mana inspirasinya yang jelas aku mulai menggunakannya untuk menamakan Local Disk D di laptopku. Sedangkan Local Disk E aku memberinya nama “Meja Tugasku”. Dirasa-rasa nama itu keren juga, jadi aku pake nama itu buat alamat blog pertamaku . Sekarang aku punya blog kedua, blog yang saat ini sedang kalian kunjungi. Walaupun aku tidak menggunakan alamat blog yang sama, namun aku masih menyematkan “Meja Duniaku” di blogku ini.

Nah, itu sekilas tentang nama blogku. Sekarang saatnya perkenalan tentang diriku. Eng ing eng, simak baik-baik yah. Nama lengkapku Adininggar Khintana Dewi. Ada sejarahnya loh, kenapa aku bisa menyandang nama itu. Menurut cerita bapak ibuk, pada awalnya mereka ingin memberiku nama Adininggar Khintana. Namun setelah dipikir-pikir lagi, aku kan cewek sedangkan namaku ga ada unsur cewek-ceweknya, jadi orang tuaku memutuskan untuk menambahkan satu kata lagi “Dewi”. Harapannya dengan adanya kata Dewi, semua orang yang membaca namaku tau kalau aku itu cewek. Kan ga mungkin juga cowok namanya Dewi. Walaupun begitu ternyata tetep saja ada yang kurang begitu paham tentang namaku. Lagi-lagi karena aku cewek. Biasanya kan cewek namanya selalu diakhiri huruf i dan cowok a, misalnya Putri dan Putra. Walaupun ga semuanya sih. Tapi gara-gara menganut paham yang ga valid itu guruku SD dengan seenaknya mengganti namaku, bahkan menuliskannya di raport. Di raport itu namaku tertulis “Adiningar Khintani Dewi” aku melihatnya pada saat pertama kali aku dapat raport, kelas 1 SD. Aku seketika langsung sebel. Sampai rumah aku bilang sama bapak, dan akhirnya bapak mengubah nama di raport itu, tepatnya menambahkan garis veritikal sejajar dengan huruf i dan memberikan 2 garis horisontal masing-masing satu diatas dan ditengah huruf i, jadilah namaku di raport Adininggar Khintana Dewi.

Masih tentang nama, kali ini tentang arti nama. Pertanyaan ini muncul sejak SMP. Seperti biasa pertama kali masuk taun ajaran baru, kelas baru, teman-teman baru pasti ada ritual perkenalan dan bagi nama-nama yang unik pasti dapat bonus pertanyaan arti nama oleh guru di kelas. Tak terkecuali aku, aku juga sering ditanya guruku tentang arti namaku dan selalu aku menjawab “Gak tau pak/bu”. Dan guruku pun membalas “kok ga tau? tanya orang tua kamu yah”. Begitu juga yang terjadi pas aku daftar masuk di SMA terfavorit di kotaku. Hari itu dilakukan tes masuk. Aku duduk di belakang, tepat disampingku duduk ibu2 pengawas yang bernama Bu Rum (aku tau namanya setelah aku masuk SMA tersebut). Sebelum memulai tes ibu itu menyerahkan daftar hadir yang harus kami isi. Beberapa lama setelah membaca namaku ibu itupun bertanya “Namanya bagus. Artinya apa?”. Tanpa ragu-ragu, karena seringkali mendapatkan pertanyaan yang sama, aku pun menjawab “Ga tau bu.” (sambil senyum). Ibu itu berkata lagi “Loh kok ga tau? harus tau dong. Tanya orang tua kamu yah. Nanti kalo udah masuk sini, pas yang ngajar saya , harus jawab loh. Ga boleh ga tau.” Aku dalam hati “Aamiin 🙂 semoga bisa masuk sini bu.” Dan akhirnya setelah menjalani tes panjang dan menunggu hasil tes, aku pun diterima di SMA itu. SMA N 1 Pati. Nama adalah doa, memang benar, karena namaku Bu Rum ikut mendoakan aku agar diterima di sana. Namun sampai aku lulus aku belum pernah memberitahukan arti namaku ke Bu Rum soalnya beliau ga ngajar aku sih. kan janjiannya kalo ngajar aku baru aku kasih tau. Haha.

Sampai saat ini aku masih belum tau arti namaku sesungguhnya. Karena penasaran aku mulai menyusun-nyusun sendiri arti namaku dan hasilnya selalu ga nyambung. Apapun itu, aku senang dengan nama ini. Walaupun sering absen depan namun dengan absen depan berarti sering maju pertama kali dan berarti paling cepet lepas tanggungan. Menyenangkan bukan? Selain itu nama ini juga memberikan keberuntungan bagiku. Nama ini menandakan diriku. Di setiap tes apapun untuk menunjukkan lulus tidaknya aku, bukan aku yang ditempel di deretan pengumuman kelulusan melainkan nama ini. Tiga huruf yang mewakili diriku.  Aku baru selesai membaca novel, di novel itu aku menemukan beberapa baris kalimat yang mungkin bisa menjelaskan harapan orang tuaku yang tertuang dalam nama itu, bahwa

“Sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya. Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasannya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh.” (Tere Liye – Negeri Di Ujung Tanduk)

Selamat datang di “Meja Duniaku”, tempatku meletakkan cerita-cerita tentang kehidupanku. Pengalaman yang mengesankan, membahagiakan, aneh, lucu, sedih bakan ga jelas, semuanya lengkap ada di sini. Aku ingin membuat blog untuk mendokumentasikan cerita-cerita dalam hidupku, juga untuk menuliskan inspirasiku. Semoga ini akan menjadi kenang-kenangan indah kelak ketika aku membacanya di masa depan. 🙂

Salam hangaat, Intan 🙂

75 thoughts on “About

  1. Blogwalking, Assalamu’alaikum 🙂
    Salam kenal mbak, saya Faiz dari ITS Surabaya 😀
    boleh minta folbacknya kah ? 😀

  2. Wah, komplit nih kayaknya profilne. Maaf, meskipun aku gak sampe selesai bacanya, boleh kan ya kment disini 🙂 Saya hanya ingin menyampaikan salam kenal saja untuk yang punya nama Adininggar Khintana Dewi 🙂 dari Djie di Madura 🙂

  3. Oh khintana itu diambil dari kata intan tho? tadi sekilas baca mirip kahitna. Jadi mba sodaranya carbon dong? cuma lebih ditekan dan dipanasin dikit… hehe

    Salam kenal salam blogwalking 😀

Leave a comment