Berkebalikan

Tak ada yang pernah menyangka di tahun 2020 ini semua penduduk di dunia akan mengalami kondisi yang “berkebalikan”. Pandemi 2020, mungkin ini akan menjadi sejarah dunia yang diingat sepanjang masa bahkan sampai anak cucu kita. Banyak hal yang berubah selama pandemi, pun kehidupan ku juga sedikit banyak ikut berubah.

Perubahan pertama, berat badanku turun 4 kg. Haha. Ternyata bukan hanya aku, beberapa temanku pun mengalami berat badan turun. Kata temanku sih karena selama pandemi ini kita jarang jajan sembarangan, jadi lebih terkontrol makanannya. Padahal sebelum pandemi, rasanya susah untuk menurunkan berat badan. Hasilnya, seragam kantor yang awalnya ga muat menjadi muat.

Kedua, aku jadi rajin memasak. Setiap harinya, aku rutin bangun jam 4/4.30 pagi untuk memulai masak. Untungnya aku mendapatkan WFH selama 2 bulanan. Selama itu aku rajin memasak dan sama sekali tidak pernah membeli makan di luar entah itu ke warung atau go food/grab food. Setelah tidak ada lagi WFH (full WFO) aku tetap memasak sarapan dan makan siang untuk suami (karena suamiku masih WFH) dan untukku bekal di kantor. Sedangkan makan malam aku biasanya beli makan. Ga nyangka banget aku bisa serajin ini masak. Dulu sangat malas untuk masak, bahkan weekend pun biasanya memilih untuk beli makan di luar. Sedangkan sekarang mau gak mau harus masak. Hasilnya, skill memasakku meningkat. Haha. Bahkan aku merasakan kesenangan saat memasak. Kalau ditanya capek/gak? Ya capek sih, kadang suami malah bilang kalo gak usah masak gak papa. Tapi aku tetap saja masak karena masak seperti hiburan bagiku. Denger suara glontang2, srang sreng di pagi hari itu menambah semangat. Oh iya, selain itu aku juga sering buat wedang jahe kunyit dll untuk diminum.

Ketiga, hidup bersih. Rajin cuci tangan dan selalu pakai masker. Bahkan setiap hari harus ganti baju seragam. Ini nih yang bikin pagiku makin sibuk, karena harus menyetrika seragam tiap pagi. Dari sekian banyak seragam dari kantor (setiap tahun dapat 2 seragam baru), hanya 3 celana yang pas di aku. Ya karena berat badanku turun jadi beberapa celana kebesaran. Untungnya suami WFH jadi terkadang dia bisa membantu cuci baju di siang hari (eits cucinya pakai mesin cuci kok).

Keempat, stay at home. Aku dan suami hampir tidak pernah pergi keluar selain untuk bekerja & beli keperluan yang emang butuh banget. Bahkan untuk beli sayur/bahan makanan aja aku pesen online. Beli galon aqua pesen juga. Haha. Saking jarangnya kami keluar, sampai-sampai saat itu sabtu sore kami berpakaian rapi karena ada perlu ke rumah temen kerja. Lalu tetiba saat melewati pos satpam, si bapak satpamnya nyeletuk “Wah malam mingguan ya mas mba”, sambil tersenyum seakan-akan mereka akhirnya melihat kami pergi malam mingguan setelah sekian lama. Belakangan ini kami sudah mulai sedikit-sedikit keluar. Aku dan suami minggu sore akan keluar untuk belajar menyetir dan beli kopi kenangan (Mari Regal favoritku). Haha. Kami sudah berencana untuk olahraga (jogging & sepedaan) karena suami ngasih sepeda baru ke aku. Cuma belum juga terlaksana, aku terlalu mager untuk pergi-pergi, begitupun suamiku. Kami berdua memang tipe-tipe yang lebih nyaman di rumah daripada di keramaian.

Terakhir dan yang paling menyesakkan adalah aku belum bisa pulang kampung. Selama aku di Jakarta sejak tahun 2010, saat ini lah paling lama aku gak bisa pulang kampung. Bahkan saat lebaran pun aku ga bisa pulang. Kangen, sangat. Sesekali saat rasa kangen ini tidak bisa dikontrol, membuatku menjadi susah tidur. Aku mulai membuka games di handphone untuk mengisi waktu malam hari agar aku ngantuk, tapi terkadang hal itu sia-sia juga. Entah, susah di deskripsikan sih rasanya ga bisa pulang. Yang pasti sangat menyesakkan apalagi kita ga tau kapan pandemi ini berakhir. Aku cuma bisa berdoa semoga semua keluarga diberikan kesehatan.

Sekian cerita tentang pandemi. Semoga ini menjadi kenangan dan pelajaran buat kita semua. Hal yang biasanya malas kita kerjakan, menjadi berkebalikan, sering kita kerjakan karena memang situasi mengharuskannya. Banyak hikmah yang bisa diambil dan direnungkan. Semoga pandeminya segera selesai dan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Leave a comment