“Kita ini berkualitas, lihat saja sayap yang kita kembangkan kelak.” Satu kalimat ungkapan hati temanku, yang juga merupakan ungkapan hatiku tentunya sebagai bentuk janji kami bahwa di masa depan kami akan menjadi seseorang yang berhasil. Mungkin rasa kecewa itu sudah memuncak, hingga kami sudah tak mampu lagi berkata ataupun sekedar meneteskan air mata. Bagi kami, apapun yang terjadi sudah merupakan kehendakNya, kami hanya bisa menerima dan terus berjuang untuk mencapai harapan kami. Jika tidak di sini, mungkin di tempat lain sayap itu akan lebih berkembang. Tidak saat ini, namun kelak, diwaktu yang tepat.
Aku saat ini sedang duduk yang di tempat yang mungkin menurut orang yang mendengar kisahku akan mengatakan bahwa tempat ini bukanlah tempat yang nyaman untukku. Namun bagiku, tempat ini lumayan nyaman. Duduk di kursi yang lumayan besar dan difasilitasi internet yang tak terbatas, membuatku merasa cukup nyaman di sini. Sedangkan dia, teman senasib sepenanggungan denganku yang saat ini duduk di depanku, entah apa yang dia rasakan. Nyaman ataukah tidak? Seharusnya iya, karena dia mendapatkan meja yang lebih besar daripada mejaku. Hehe
Kejadian ini, aku menamakannya “Insiden penolakan demi kebaikan bersama”. Sakit memang, ketika selalu mengingatnya. Namun berbeda jika kita mengikhlaskannya. Sedikit demi sedikit aku dan dia pun belajar menerima, susah, namun kami pasti bisa. Kami yakin di masa depan kami akan mendapatkan yang terbaik bagi kami. Dengan keyakinan itu, maka cerita tentang insiden ini resmi kami tutup, dan kami pun membuka lembaran baru untuk mengukir insiden-insiden indah lainnya. Saatnya berlari meninggalkan masa lalu yang kurang mengenakkan, dan terus berlari untuk mengejar masa depan yang cerah. Secerah hati kami saat ini ^^
Ruangan baru tempat menuntut ilmu
11/01/2013
2.xx Waktu Tana
Meja Duniaku 